Rabu, 14 Maret 2012

Apa Itu Keputihan ?


# Apa Itu Keputihan? #
DIKETAHUI bahwa wanita memiliki sistem pertahanan alat kelamin. Sekali pun demikian, sistem pertahanan ini tidak cukup sehingga infeksi sering tidak dapat dibendung dan menimbulkan berbagai keluhan. Salah satu keluhan klinis tersebut adalah “leukorea”.


Leukorea (keputihan, white discharge, fluor albus) bukanlah suatu penyakit melainkan suatu gejala yang ditandai dengan keluarnya cairan dari vagina yang bersifat berlebihan dan bukan merupakan darah. Leukorea dapat dibedakan dalam beberapa jenis diantaranya leukorea normal (fisiologis) dan leukorea abnormal (patologis).



Penyebab dan Gejala Klinis

Leukorea normal (fisiologis) ditandai dengan keluarnya cairan vagina yang tidak berbau, tidak berwarna, jumlahnya tidak berlebihan, dan tidak gatal. Leukorea normal (fisiologis) ditemukan pada bayi baru lahir sampai umur 10 hari, menjelang atau setelah haid, rangsangan seksual, kehamilan, saat ovulasi, kontrasepsi hormonal, dan stres atau kelelahan.

Leukorea abnormal (patologis) ditandai dengan keluarnya cairan vagina yang berbau tidak enak, berwarna putih seperti susu, kuning kehijauan, keabuan, atau bercampur darah, gatal, jumlahnya berlebihan, dan nyeri saat kontak seksual. Leukorea abnormal dapat disebabkan oleh Infeksi bakteri (G. vaginalis, Chlamidia trachomatis, N. gonorhoae), jamur (Candida albicans), protozoa (Trichomonas vaginalis), Virus (Herpes dan Human Papilloma Virus); alergi dan iritasi (pelicin, kondom, sabun cuci, pembersih vagina, celana yang ketat dan tidak menyerap keringat, kertas tisu toilet yang berwarna); benda asing (KB IUD/AKDR), trauma, keganasan (kanker serviks), dan kelainan serviks (fistula). Penularannya dapat melalui kontak seksual, melalui alat mandi atau pakaian dalam yang digunakan bergantian, dan melalui toilet duduk.

Leukorea yang disebabkan oleh G. Vaginalis (Vaginosis Bakterial) menghasilkan sekret vagina putih abu-abu hingga kekuningan dengan bau amis, seperti bau ikan, vagina bengkak dan berwarna merah. Pada Trikomoniasis (Trichomonas vaginalis) menghasilkan sekret vagina biasanya sangat banyak, kuning kehijauan, berbusa dan berbau amis, dapat disertai dengan bisul-bisul pada dinding vagina seperti penampakan strawberry. Pada Kandidiasis (jamur Candida albicans) menghasilkan sekret vagina yang menggumpal putih kental seperti susu, gatal, kemerahan dan bengkak di daerah genital. Infeksi gonore atau klamidia biasanya tidak bergejala, sekret vaginanya dari putih sampai kekuningan seperti nanah dan kental, nyeri saat kencing, dan terdapat bengkak pada muara saluran kencing.



Penanganan dan Pencegahan Leukorea

Keputihan tidak bisa dianggap gampang, karena akibat dari keputihan ini bisa sangat fatal bila terlambat ditangani. Tidak hanya mengakibatkan kemandulan dan hamil di luar kandungan, keputihan juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim, yang bisa berujung pada kematian.

Jika menderita leukorea abnormal sebaiknya konsultasikan dengan dokter sedini mungkin untuk menghindari komplikasi yang serius. Penatalaksanaan keputihan tergantung dari penyebab infeksi seperti jamur, bakteri atau parasit. Umumnya diberikan obat-obatan untuk mengatasi keluhan dan menghentikan proses infeksi sesuai dengan penyebabnya (antibiotik atau antijamur). Sediaan obat dapat berupa sediaan oral (tablet, kapsul), topikal seperti krem yang dioleskan, dan uvula (suppositoria) yang dimasukkan langsung ke dalam liang vagina. Untuk keputihan yang ditularkan melalui hubungan seksual, terapi juga diberikan kepada pasangan seksual dan dianjurkan untuk tidak berhubungan seksual selama dalam pengobatan.

Pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari leukorea abnormal yaitu dengan pola hidup sehat (diet seimbang, olahraga, istirahat cukup), setia pada pasangan atau gunakan kondom, menjaga kebersihan organ kemaluan, hati–hati mengunakan toilet umum duduk, jangan menggunakan handuk secara bergantian, biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari arah depan ke belakang, gunakan celana dalam dari bahan katun, hindari penggunaan celana panjang yang tebal dan ketat (jeans) terus–menerus, dan hindari penggunaan cairan pembilas vagina (douche) terlalu sering.



*dr. Suryantha Adisastra, S.Ked.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar